Awal pekan ini pejalan kaki maupun pengendara
mobil di Kota Dubai, Uni Emirat Arab dikejutkan dengan hujan uang kertas
pukul 15.00 waktu setempat. Hujan duit kali tersebut sama sekali bukan
kiasan.
Ribuan lembar uang pecahan 500 dirham mendadak berhamburan di jalanan
yang sibuk di kawasan Jumeirah. Pihak berwenang sejauh ini belum
mengetahui penyebab kejadian itu dan dari mana uang itu berasal.
Namanya manusia secara alamiah menyukai harta, seperti dilansir Daily
Mail (24/2), puluhan orang girang bukan kepalang. Semuanya sibuk
memunguti uang dari langit itu.
Rupanya kejadian di Dubai yang direkam lalu viral melalui Youtube ini
bukan pertama kalinya terjadi. Berdasarkan arsip, fenomena uang pertama
terjadi pada 1940.
Hujan uang - dengan alasan yang masuk akal maupun sama sekali di luar
nalar - pernah betul-betul terjadi di beberapa negara ini, merujuk
artikel dari listverse maupun worldtales.com.
1.
Hujan uang pertama terjadi di Soviet
Merdeka.com - Barangkali hujan uang pernah terjadi di
abad 19, walau tak dilaporkan atau diarsipkan. Namun fenomena aneh
seperti ini pertama kali masuk sejarah berkat kejadian di Rusia.
Pada 1940, waega Kota Meshehera, Uni Soviet kaget melihat uang koin
maupun kertas berjatuhan di jalanan. Warga segera coba memunguti sisa
hujan uang tersebut.
Tidak diketahui, apakah uang ini sebetulnya milik pemerintah Komunis.
Tapi bila pun benar, biasanya distribusi uang dilakukan melalui kereta.
Tak pernah lewat angkutan udara, apalagi dalam kondisi jelang Perang
Dunia ke-2 seperti masa itu.
2.
Hujan 1.000 Franc di Prancis
Merdeka.com - Ini kejadian yang sangat aneh walaupun
menguntungkan banyak pihak. Warga Kota Bourges di wilayah tengah
Prancis, mendadak dikejutkan oleh turunnya berlembar-lembar uang kertas
pecahan besar.
Ratusan warga berebut hujan uang 1.000 Franc tersebut yang terjadi di
sore hari. Kepolisian dari kota yang dikenal dengan bangunan antiknya
itu sampai sekarang masih belum menemukan penyebab rezeki nomplok jatuh
dari langit. Entah apakah itu uang hasil rampokan di pesawat atau
bagaimana.
Jika kurs mata uang Franc disesuaikan inflasi dan kondisi
makroekonomi 2015, maka selembar uang berkah di Prancis itu setara Rp
4,3 juta.
3.
Hujan koin receh di Inggris
Merdeka.com - Nah, kejadian di Kota Redding, Inggris, ini tak kalah menghebohkan. Hujan duit recehan itu tepatnya terjadi pada 28 Mei 1982.
Area terjadinya 'hujan' di sekitar Gereja St. Elizabeth yang ada di
pusat kota kecil tersebut. Awalnya, seorang gadis merasakan koin 50
penni berjatuhan dari langit. Dia lantas memanggil kawan-kawannya.
Bocah-bocah yang girang karena merasakan hujan uang lalu
membelanjakannya ke toko kelonton. Sang pemilik toko menuding anak-anak
itu mencuri kotak amal gereja. Tapi setelah dihubungi, pihak gereja
mengaku tidak ada uang yang hilang.
Hujan recehan ini disaksikan pula oleh orang dewasa. Sampai sekarang,
tidak ada penjelasan ilmiah kenapa fenomena tersebut bisa terjadi.
4.
Hujan uang terlama di Chicago
Merdeka.com - Ini termasuk hujan uang kertas terlama
sepanjang sejarah, walau cuma pecahan kecil. Warga Kota Chicago, Negara
Bagian Illnois, Amerika Serikat pada Desember 1975 betul-betul menerima
rezeki nomplok.
Saat siang bolong, ratusan uang pecahan USD 1 mendadak jatuh dari langit. 'Hujan' ini berlangsung hingga 60 menit.
Warga pun asyik memunguti uang tersebut, menyebabkan kemacetan di
beberapa ruas jalan. Total uang yang jatuh dari langit mencapai USD 588.
Tapi warga tidak bisa bersorak. Uang dari langit itu ternyata kiriman
sebuah pesawat khusus yang satu paketnya terbuka. Polisi meminta setiap
penemu uang tersebut mengembalikannya pada petugas.
5.
Hujan uang di jalanan Hong Kong
Merdeka.com - Bisa dibilang, kejadian di Jalan Glouchester, Distrik Wan Chai di Hong Kong akhir 2014 ini juga sebuah fenomena hujan uang.
Warga kaget melihat uang jatuh dan berceceran di jalan. Usut punya
usut, rupanya uang senilai USD 2 juta (setara Rp 24 miliar) itu milik
bank yang memakai jasa perusahaan penyuplai uang tunai G4S. Ditengarai,
salah satu mobil milik perusahaan asal Inggris itu pintunya terbuka,
menyebabkan tiga kotak berisi uang jatuh ke jalanan.
Petugas buru-buru mengingatkan warga yang matanya sudah hijau supaya tidak tergoda. Imbauan di media massa digenc