Tanaman Buah dalam Pot
Kebiasaan
banyak orang disekitar kita lebih senang menanam tanaman hias di pekarangan
rumah, tanaman hias hanya bermanfaat bagi penghijauan dan hanya dapat dinikmati
sebatas keindahan mata kita memandang. Akan tetapi budidaya cabai dalam pot
atau polybag dapat memberikan kesan hijau, sejuk, indah, dan selain itu jika
kita lihat dari segi manfaat dan dari segi ekonomi budidaya cabai dalam pot
atau polybag dapat membantu kebutuhan ekonomi keluarga, buah cabai yang
dihasilkan dapat digunakan untuk keperluan dapur, dan tidak menutup kemungkinan
hal ini bisa dijadikan peluang usaha sebagai sumber penghasilan, walaupun
melakukan budidaya cabai dalam pot atau polybag kalau memang ditekuni bisa saja
menjadi peluang usaha kecil-kecilan.
Setidaknya saat panen kita bisa
menjualnya ke tetangga sekitar kita.
Pada artikel sebelumnya telah
dibahas tentang budidaya cabai dalam skala besar atau budidaya cabai di area
lahan yang luas. (silahkan baca selengkapnya di Budidaya Cabai Rawit).
Nah untuk Anda yang memang tidak
memiliki pekarangan yang luas alangkah baiknya Anda mencoba budidaya cabai
dalam pot atau polybag, karena budidaya cabai dalam pot atau polybag tidak
perlu membutuhkan area pekarangan yang begitu luas.
Berikut akan kami bahas cara
budidaya cabai dalam pot atau polybag:
Syarat Tumbuh
Pada umumnya cabe dapat ditanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000 meter dpl. Cabe dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24-27 derajat Celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi.
Tanaman cabe dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air. Permukaan tanah yang paling ideal adalah datar dengan sudut kemiringan lahan 0 sampai 10 derajat serta membutuhkan sinar matahari penuh dan tidak ternaungi. pH tanah yang optimal antara 5,5 sampai 7.
Tanaman cabe menghendaki pengairan yang cukup. Tetapi apabila jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan kelembaban yang tinggi dan merangsang tumbuhnya penyakit jamur dan bakteri. Jika kekurangan air tanaman cabe dapat kurus, kerdil, layu dan mati. Pengairan dapat menggunakan irigasi, air tanah dan air hujan.
Pada umumnya cabe dapat ditanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000 meter dpl. Cabe dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24-27 derajat Celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi.
Tanaman cabe dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air. Permukaan tanah yang paling ideal adalah datar dengan sudut kemiringan lahan 0 sampai 10 derajat serta membutuhkan sinar matahari penuh dan tidak ternaungi. pH tanah yang optimal antara 5,5 sampai 7.
Tanaman cabe menghendaki pengairan yang cukup. Tetapi apabila jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan kelembaban yang tinggi dan merangsang tumbuhnya penyakit jamur dan bakteri. Jika kekurangan air tanaman cabe dapat kurus, kerdil, layu dan mati. Pengairan dapat menggunakan irigasi, air tanah dan air hujan.
Persiapan Bibit
Bibit merupakan faktor yang paling
menentukan dalam budidaya suatu tanaman. Meskipun pemeliharaan telah dilakukan
secara maksimal, tetapi tidak akan memperoleh hasil yang optimal kalau bibit
yang ditanam dari benih yang kurang baik. Untuk memperoleh benih yang baik
adalah:
- Pilih buah cabai yang sehat,
lebih besar dari yang lainnya dan matang sempurna.
- Buang bagian pangkal dan
ujungnya.
- Sayat bagian buah yang tersisa,
kemudian ambil bijinya.
- Jemur ditempat yang tidak
terkena sinar matahari langsung selama tiga hari.
Langkah berikutnya adalah menyemai
benih yang sudah kering untuk dijadikan bibit. Kegiatan menyemai ini diawali
dengan merendam benih dengan air hangat selama kurang lebih 30 menit.
Benih yang masih mengapung setelah
sehari semalam direndam harus dibuang, karena benih tersebut pertumbuhannya
tidak akan maksimal. Untuk benih yang tenggelam bungkus dengan kain basah dan
biarkan sehari semalam lagi. Keesokan harinya benih baru disemaikain.
Persemaian harus disiapkan bersamaan
dengan kegiatan merendam benih. Media yang digunakan berupa tanah gembur yang
dicampur pupuk kandang yang sudah matang dengan perbandingan sama banyak.
Masukan media persemaian ke dalam plastik es yang diameternya 3-5 cm dan untuk
tingginya cukup 6 cm saja (atau bisa disesuaikan). Selanjutnya, semaikan benih
satu per satu. Atasnya tutup dengan media, tipis saja, supaya benih tidak
terlihat. Selama benih belum tumbuh kondisi media harus selalu lembab dan
waspada terhadap pencurian benih yang dilakukan semut atau serangga lainnya.
Benih siap untuk dijadikan bibit dan dipindahtanamkan apabila sudah memiliki
empat helai daun sempurna.
Media Tanam
Media tanam merupakan tempat
berkembangnya akar dalam menunjang pertumbuhan tanaman. Dari media tanam ini
tanaman menyerap makanan yang berupa unsur hara melalui akarnya. Media tanam
harus sudah siap paling lambat dua minggu sebelum tanam supaya terjadi pemadatan
media yang sempurna. Media yang baik untuk digunakan terdiri dari tanah gembur
atau top soil, kompos, dan sekam padi dengan perbandingan volume sama banyak.
Aduk ketiga bahan tadi sampai tercampur rata, kemudian masukan ke pot atau
polybag yang memiliki diameter minimal 30 cm.
Bahan-bahan di atas memiliki fungsi
yang berbeda, namun satu sama lain saling mendukung. Tanah dengan sifat
koloidnya memiliki kemampuan untuk mengikat unsur hara dan melalui air unsur
hara dapat diserap oleh akar dengan prinsip pertukaran kation. Sekam gunanya
untuk menampung/mengikat air dalam tanah, sedangkan kompos untuk menjamin
tersedianya bahan penting yang akan diuraikan menjadi hara yang diperlukan oleh
tanaman.
Sebaiknya kompos yang digunakan
adalah kompos yang terbuat dari sampah dapur dan sampah rumah tangga. Tujuannya
adalah untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan, minimalnya yang ada di
sekitar kita, dari permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan oleh sampah.
Disamping itu, untuk menghemat biaya dalam pengadaan kompos. Cara pembuatan
kompos pernah dibahas pada artikel Pupuk Organik.
Penanaman Seminggu sebelum tanam, media disiram dengan dua gelas MOL Keong Mas secara merata. Sebelum disiramkan, MOL harus dicampur air
terlebih dahulu dengan dosis dua gelas MOL ditambah satu ember air (kira-kira
10 liter). Begitu juga sehari sebelum tanam, media harus disiram lagi
menggunakan MOL dengan dosis yang sama, tetapi dalam penyiraman cukup segelas
saja. Bibit yang ditanam hanya bibit yang sudah memiliki minimal empat
daun sempurna, sehat dan pertumbuhannya bagus. Proses penanamannya adalah:
- Buat lubang persis di
tengah-tengah media, kira-kira lebih besar sedikit dari ukuran media
bibit.
- Buka plastik bibit dengan cara
merobeknya. Saat merobek plastik harus berhati-hati jangan sampai merusak
media dan mengakibatkan banyak akar yang terputus.
- Masukan bibit ke lubang yang
telah dibuat.
- Tutup media bibit dengan media
bekas pembuatan lubang, lalu ratakan.
- Siram media tanam dengan air
biasa sampai kebas.
Apabila cuaca panas, sebaiknya
tanaman diberi pelindung dari pelepah pisang yang ditekuk menjadi dua bagian
kemudian disungkupkan menutupi bibit menyerupai bentuk segitiga sama kaki.
Pemberian pelindung ini dimaksudkan supaya bibit yang baru ditanam tetap segar
dan tidak mengalami kelayuan.
Perawatan Tanaman Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan tanaman
adalah:
- Penyiraman dilakukan secara
rutin, setiap pagi dan sore hari. Kegiatan ini tidak perlu dilakukan
apabila cuaca hujan atau tanaman dikocor dengan MOL.
- Mulai umur 7 hari sampai keluar
bunga tanaman dikocor menggunakan MOL Keong Mas dengan dosis dua
gelas/ember air. Setiap tanaman cukup diberi satu gelas dan diulang
seminggu sekali.
- Sejak tanaman berbunga sampai
habis masa panen pengocoran tanaman menggunakan MOL Rebung Bambu dengan
dosis dan cara pengaplikasian sama seperti di atas. Mengenai pembuatan MOL
diuraikan di bawah.
- Penyemprotan menggunakan Effective
Microorganisme (EM) atau bisa juga dengan cairan MOL tadi setiap
lima hari sekali dengan dosis dua sdm/liter air.
- Perempelan daun-daun tua, bunga
pertama dan seluruh tunas yang keluar dari ketiak daun di bawah
percabangan pertama.
- Pencabutan tanaman liar atau
rumput yang tumbuh di media tanam sekaligus dengan mengemburkan
medianya.
- Jika terjadi tanda-tanda
serangan hama atau penyakit, untuk menanggulanginya, lakukan dengan
menyemprotkan pestisida organik.
Panen
Umur panen cabai biasanya 70‐90 hari tergantung varietasnya, yang ditandai dengan 60%
cabai sudah berwarna merah. Untuk dijadikan benih maka cabai dipanen bila
buah sudah menjadi merah semua. Setelah panen pertama, setiap 3‐4 hari sekali dilanjutkan dengan panen rutin. Tanaman
cabai dapat dipanen terus‐menerus hingga berumur 6‐7
bulan. Cabai yang sudah berwama merah sebagian berarti sudah dapat
dipanen. Ada juga petani yang sengaja memanen cabainya pada saat masih muda
(berwarna hijau). Pemetikan dilakukan dengan hati‐hati agar percabangan/tangkai tanaman tidak patah.
Kriteria panen saat ukuran cabai sudah besar, tetapi masih berwama hijau
penuh.
No comments :
Post a Comment