Saturday, November 21, 2015

20 Karya Inovator Anak Bangsa Siap Mendunia

20 Karya Inovator Anak Bangsa Siap Mendunia



Kompetisi desain karya inovatif dari anak bangsa melalui Black Innovation Awards tahun ini kembali digelar. Ajang yang diselenggarakan setahun sekali ini untuk mendorong semangat anak muda dengan berkarya dalam menciptakan, mendesign dan membangun ide dan fungsi dari sebuah produk inovasi yang tercipta dari kreasi asli anak-anak muda yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup dan dapat bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya. 

Ajang Black Innovation Awards 2013 saat ini sudah pada tahap voting terhadap 20 karya inovator anak bangsa yang akan berlangsung sampai tanggal 26 September 2013 nanti. BIA 2013 melalui beberapa tahap seleksi dari mulai pendaftaran online sampai penyaringan menjadi Top 225, kemudian disaring lagi menjadi Top 50 dan sekarang sudah pada tahap Top 20. 

Karya inovator dari anak bangsa ini memang unik, kreatif dan inovatif. Mereka rata-rata menuangkan ide dari hal-hal yang sederhana dan memecahkan permasalahan-permasalahan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari sehingga muncul ide untuk membuat karya yang bisa diterapkan di lingkungan sekitar dan bisa digunakan oleh semua orang, tidak hanya yang tinggal di Indonesia tetapi di seluruh dunia. 

Semua karya yang masuk Top 20 ini memang luar biasa, kami akan mengulasnya satu persatu. 
Berikut 20 karya inovator anak bangsa yang siap mendunia : 
  1. Notos. Karya dari Nuriyanto ini didesain secara kompak sebagai tempat payung dan sepatu. Dua fungsi tadi di kemas dalam satu produk sehingga lebih mempermudah dan efisien dalam penggunanya. Menggunakan konsep penampungan tetesan air (Notos berasal dari bahasa Jawa) dari payung dan sepatu yang di tampung dalam satu wadah sehingga di harapkan tetesan air tersebut tidak tercecer dan mengotori lantai. Produk ini didukung dengan pegangan untuk memudahkan menaruh ke dalam atau luar ruangan tanpa harus menunggu sepatu dan payung anda kering. 
  2. Gasangkus (Garisan Angka Fokus). Karya dari Bayu Nugroho ini didesain untuk guru atau siapa pun saat ingin memindahkan & memasukkan data nilai di atas kertas ke komputer karena terkendala penglihatan yang tidak fokus karena deretan kolom nilai yang kecil-kecil dan angka-angka yang berwarna sama. GasAngKus terbuat dari mika (PVC) transparan yang dikombinasikan dengan mika berwarna yang disusun berlapis dengan lubang di bagian tengahnya dan bisa disetting besar kecilnya sesuai dengan kebutuhan. GasAngKus juga bisa berfungsi sebagai penggaris biasa. 
  3. Traveller. Karya dari Erlandi Senjaya ini merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk orang-orang yang hobi berolah raga outdoor (di luar ruangan) disela-sela waktu luangnya, dengan alat ini orang yang menggunakannya dapat melatih otot kaki dan tangan sehingga tangan dan kaki semakin kuat dan terlatih. Selain itu alat ini dapat digunakan untuk bepergian pada jarak dekat, sehingga tidak perlu menggunakan kendaraan yang bersifat mengeluarkan gas beracun. Tongkat handlenya yang bisa di bongkar pasang membuat alat ini lebih praktis dan bermanfaat. 
  4. Gstand – Portable Guitar Stand. Karya dari Royas-Amri ini didesain sebagai alat bantu untuk meletakkan gitar, atau biasa disebut sebagai portable guitar stand. Ketika gitar tidak digunakan maka gitar itu akan bisa diletakkan dimana saja dengan posisi tegak berdiri. Kelebihan lain dari GstanD ini adalah gitar menempel di alat ini sehingga bisa digunakan dimana saja dan meletakkan dimana saja, misalnya ketika sedang bepergian anda tidak perlu repot membawa standing atau pusing meletakkan gitar kesayangan sembarangan. 
  5. Trolling Stone. Karya ini didesain oleh Arimba Adi Wijaya dan Lukit Adi Syam Ari. Terinspirasi dari repotnya membawa barang belanjaan, maka muncullah ide membuat inovasi mini troli terbaru dengan adanya penambahan beberapa fitur seperti ditambahkannya locking object yang terdapat pada batang mini troli yang dapat berguna untuk membantu penggunannya membawa barang belanjaan. Dengan adanya juga sistem locking object, barang bawaan anda akan lebih aman dari penjahat. Trolling Stone juga dapat berubah menjadi sebuah mini otopet, yang dapat berguna ketika penggunanya bosan berjalan kaki.
  6. Executive Tent. Karya ini didesain oleh Roby Raharja yang menganggap tenda itu sangat penting keberadaanya, mulai PKL sampai event besar sangat membutuhkan tenda untuk menutupi area dari sinar matahari dan hujan dengan bentuknya yang beragam. Tenda PKL pada umumnya kelihatan tidak bersih dan rapi, dan diharuskan memakai minimal 4 penyangga untuk bisa didirikan. Terinspirasi dengan hal tersebut diatas maka diciptakanlah Tenda Eksekutif yang dapat didirikan 1 sisi atau 2 sisi. Tenda ini menjawab kebutuhan tenda yang lebih eksklusif dan terbuka. Dengan design yang lebih modern dan praktis saat dibuka dan ditutup. 
  7. Pengusir Lalat dan Nyamuk Elektrik. Karya ini didesain oleh Dadang Suryadi. Dia terinspirasi dari pedagang pasar yang sering memakai alat untuk mengusir lalat tapi tidak membunuhnya karena hanya tongkat atau sapu lidi biasa. Kini ia membuat alat semacam sapu lidi namun terbuat dari kawat dengan menggunakan tombol on off untuk membuat lalat atau nyamuk mati. Alat ini sangat simpel dan mudah digunakan. 
  8. Nylametke Tanduran Pari. Karya ini didesain oleh Rio Setia Monata. Karya ini dibuat karena seringnya melihat tanaman padi yang terkena serangan tikus. Nylametke Tanduran Pari Nylametke Tanduran Pari artinya menyelamatkan tanaman padi. Solusi sangat sederhana dengan membuat alat yang terbuat dari botol air mineral 600 ml yang dipotong lalu dimasukan ke dalam tanaman padi yang masih muda sehingga tikus tidak bisa menggerogoti tanaman padi. Tikus merupakan hama yang sangat sulit dimusnahkan dengan berbagai cara, sehingga sangat merugikan masyarakat terutama petani padi. 
  9. Lutaset. Karya ini didesain oleh Sakud. LUTA merupakan singkatan dari lubang tanam yang terbuat dari botol plastik bekas sebagai media tanam. LUTA digunakan sebagai pot yang dapat menyimpan tanaman dengan fleksibel sehingga memudahkan untuk menyusunnya secara artistik. 
  10. Dem-A-dem. Karya ini tercipta atas dasar kejengkelan Lucas Jae waktu minum es jeruk. Sewaktu juice jeruk di campur dengan es batu maka rasa aslinya sudah berubah tidak seperti awalnya, lama-lama es jeruk menjadi tawar akibat dari es yang telah mencair. Selain itu alat ini juga dapat digunakan saat minum minuman panas yang membutuhkan lebih banyak es batu agar cepat dingin. Dengan menggunakan alat ini, minuman menjadi dingin dengan tidak mengurangi rasa dari minuman tersebut. Selain itu bisa menghindarkan kemungkinan dari es batu yang tercemar bakteri atau mikroba yang merugikan. 
  11. Jajaware. Sebuah produk yang didesain oleh Pranki Anas Saputra dibuat sebagai solusi agar memudahkan aktifitas para penjual makanan basah. Dengan adanya produk ini, pedagang dapat membawa makanan jualannya dalam jumlah banyak dan dapat langsung dijual tanpa harus menggunakan meja, rantang (tempat membawa makanan), dan tanpa menggunakan nampan terpisah untuk menjajakan kue basah yang akan dijualnya. selain itu dengan jajaware, lokasi tempat berjualan seperti pasar ataupun tempat wisata akan tertata lebih rapih, karena dengan produk ini para pedagang tidak memerlukan banyak meja. 
  12. Colored. Karya ini dibuat oleh Mifta Farid S Putra. Ia terinspirasi saat memetik stroberi, tidak semua orang tahu bahwa memetik stroberi langsung dari pohonnya harus mengetahui cara memetik yang baik dan benar. Stroberi merupakan tanaman yang sensitif, selain rentan terkena hama yang bisa merusak buah stroberi, juga faktor lain yang disebabkan oleh orang awam yang ingin memetiknya. Colored merupakan sebuah alat petik yang berfungsi selain untuk memetik stroberi dari pohonnya, juga untuk mengedukasi si pemetik agar bisa membedakan mana stroberi yang layak petik (matang) dan mana yang belum. Colored mempunyai fitur : terdapat mata pisau yang akan keluar otomatis apabila menekan tombol pada colored, pada colored juga terdapat warna indikator yang dapat dicocokkan pada buah stroberi untuk mengetahui stroberi yang layak petik. Colored didesain tanpa sudut tajam sehingga meminimalisir untuk melukai stroberi lain atau penggunanya. 
  13. Sign-O-tree. Karya ini didesain oleh Adityo terinspirasi banyaknya pemasangan iklan atau yang menggunakan media pohon. Sehingga sampai melukai pohon tersebut, (memaku, memotong, dll) akan dapat berdampak jangka panjang terhadap kondisi pohon tersebut. Sehingga dalam jangka panjang tak heran jika banyak pohon yang tumbang di daerah perkotaan. Sign-o-tree adalah sistem pemasangan signage yaitu iklan atau informasi tertentu pada pohon tanpa melukai pohon tersebut, alat ini portable sehingga dapat dibongkar pasang, dan dapat disesuaikan dengan keadaan sipohon sehingga dapat memperindah pohon pada ruang publik. sistemnya yang mudah membuat sign-0-tree dapat diaplikasikan dimana saja, terutama pada daerah dengan banyak pohonnya tanpa melukai pohon tersebut. 
  14. Gakenaes. Karya ini didesain oleh Rina Nurhayati peserta yang masuk dengan 2 nominasi. Gakenaes berasal dari akronim yaitu ngga kena es, yang artinya air minum tidak bersentuhan langsung dengan es batu dalam sebuah gelas. Gakenaes adalah sebuah inovasi sebuah gelas minuman khusus untuk minuman dingin yang menjaga kehigienisan minuman dan menghindari air minum dari kontaminasi es batu. Ide awal terciptanya karena sering melihat banyak restoran yang membawa es batu dalam pengiriman diletakan dalam sebuah truk dilapisi hanya dengan karung goni di udara terbuka, kemudian diletakan di lantai, lalu memasukan es batu ke dalam gelas dengan menggunakan tangan, es batu pun sering dipecahkan menggunakan palu dan konsumen tidak tahu apakah es batu tersebut dibuat menggunakan air minum yang bersih dalam pembuatannya. Gakenaes terdiri dari 2 komponen yaitu gelas dan tutup gelas tempat menampung es batu. Dilengkapi dengan seal karet agar terhindar dari kebocoran saat es batu meleleh didalamnya. 
  15. Ecobata. Masih dari karyanya Rina Nurhayati. Ia membuat sebuah inovasi bentuk baru dari batu bata untuk menghemat penggunaan semen. Penyemenan untuk ecobata dilakukan dengan cara mengisi rongga yang ada ditengah profil ecobata dengan semen (vertical cementing). Profil ecobata memungkinkan ecobata dapat disusun seperti lego, dan saling mengunci pergerakan antara satu sama lain, dan sebuah batu bata tetap membutuhkan semen untuk menjaganya tetap tidak bergerak. Rongga tengah ecobata dapat dimanfaatkan serta dikreasikan. Untuk pemamfaatannya rongga tengah ecobata dapat diisi untuk pembuatan tiang rangka baja tanpa perlu lagi menggunakan kayu, juga instalasi kabel listrik bangunan, instalasi pipa air, dan juga ventilasi udara. Ecobata dapat juga dikreasikan sebagai pot bunga, pijakan refleksi untuk telapak kaki dengan menggabungkannya dengan semen dan batu refleksi, pijakan cantik untuk taman dengan menggabungkannya dengan semen dan batu hias ataupun kramik bekas. 
  16. In-POT. Karya dari Yulianto ini terinspirasi dengan yang namanya Urban farming yang saat ini sedang populer dikalangan masyarakat perkotaan. Namun banyak orang yang mengalami masalah untuk melakukan urban farming ini. Salah satunya adalah keterbatasan lahan, terutama bagi orang yang tinggal di apartemen atau rumah susun. In-POT dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang gemar berkebun namun mengalami keterbatasan lahan. Selain dapat diletakan sebagaimana pot pada umumnya, In-POT ini juga dapat ditempel di dinding atau digantung. Selain itu pot ini juga mampu menyediakan penampung air sehingga sang pemilik tidak perlu repot dalam menyiram tanamannya. 
  17. Button Clip. Karya dari Renaldy Muhamad ini terinsipirasi dari kancing bajunya yang lepas. Ia akhirnya membuat alat yang namanya Button Clup. Alat yang sederhana namun bisa memecahkan masalah keseharian. Button Clip merupakan gabungan konsep dua alat yaitu tie clip dengan kancing baju. 
  18. Hooktraf. Karya ini didesain oleh Algi Ramadhan Pangestu. Hooktraf merupakan singkatan dari kata Hook (kail) dan traf (transformasi fungsi) dimana dapat diartikan kail gantungan baju yang dapat berubah fungsi susunan bentuk berdasarkan pada keinginan pengguna. Hooktraf merupakan penggabungan dari referensi bentuk beberapa fungsi gantungan dinding pakaian yang mempunyai beberapa fungsi; seperti : Hook hanger (terpisah), konvensional wall hanger (papan horisontal)dan Pinokio wall hanger (memanjang kedepan). Unique selling Point dari produk ini yang mempunyai sistem modul(modular) dengan berbentuk segitiga yang dapat disusun atau dibentuk berdasarkan kreatifitas penggunanya. 
  19. Karing. Karya dari Meili Darmasetiawan ini terinspirasi dari nasi yang menjadi makanan pokok orang Indonesia. Dalam rumah tangga mengolah beras menjadi nasi melewati beberapa prosesi persiapan. Mengayak/memilah beras, menakar jumlah beras yang akan dimasak, lalu mencucinya. KARING hadir untuk mempermudah aktivitas tersebut. Dalam satu alat, dapat melakukan sekaligus: menakar, menyaring, dan mencuci beras. Dengan menggunakan Karing, tidak ada bulir beras yang tumpah ke sink.
  20. Kunang2. Karya dari Donny Utman Kurniawan ini terinspirasi saat ia mendaki gunung. Aktivitas mendaki gunung merupakan salah satu olahraga berbahaya karena sering menimbulkan korban jiwa. Kecelakaan yang terjadi kebanyakan disebabkan karena pendaki kehilangan arah dan keluar dari pendakian. Oleh karena itu ia membuat desain penanda arah dan sign system pos sepanjang jalur pendakian yang dapat berfungsi penuh walaupun dalam keadaan gelap, ataupun hujan dan tidak menggunakan listrik sama sekali. Diharapkan dengan adanya kunang-kunang ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan di gunung, terutama disebabkan karena kehilangan arah pendakian. 

Itulah 20 karya inovator anak bangsa yang siap bersaing di ajang Black Innovation Awards 2013. Pemenang kompetisi ini akan mendapatkan hadiah sebesar 30 juta untuk 4 pemenang utama, uang tunai 10 juta untuk pemenang favorit, 20 finalis dipastikan mendapatkan uang sebesar 2,5 juta. Serta semua pemenang akan mendapat kesempatan untuk berkunjung secara langsung ke Business Of Design Week di Hongkong. Maju terus karya anak bangsa, tunjukan bahwa kita bisa. 

Sumber

No comments :