Sunday, March 8, 2015

KRAKEN : MONSTER PEMAKAN KAPAL DAN IKAN PAUS

Di berbagai belahan dunia selalu ada misteri yang abadi. Di Norwegia misalnya, cerita monster laut kraken begitu membuat penasaran, tidak hanya masyarakat awam tetapi juga ilmuwan.
Kisah monster kraken begitu melegenda di kalangan pelaut Norwegia selama ribuan tahun. Istilah kraken pertamakali diperoleh dalam sebuah jurnal Systema Naturae (Carolus Linnaeus-1735). Jurnal itu berisikan nama monster-monster Norwegia yang hidup di abad ke-12. Di situ Kraken dikisahkan sebagai mahluk sangat besar yang hidup di sekitar perairan sebelah utara Norwegia.
monster laut
monster laut
Kisah keberadaan kraken ini kembali diperkuat pada tahun 1752 ketika seorang uskup yang berasal dari Bergen, Norwegia bernama Erik Ludvigsen Pontoppidan menulis buku berjudul The Natural History of Norway. Dalam bukunya itu Pontoppidan menggambarkan bahwa kraken adalah mahluk berlengan banyak dengan alat penghisap sangat panjang yang bisa menelan kapal berikut awakya.
Ia juga menggambarkan mahluk ini berukuran panjang lebih dari 20 meter, kepala 5 meter dan mata sebesar piring makan.
Mau tahu makanan kegemaran monster ini? Antara lain adalah cumi-cumi lain yang lebih kecil dan Ikan Paus. Wow……

Kontroversi dan Asumsi
Pada mulanya, kisah-kisah tentang monster-monster laut yang diceritakan oleh para pelaut terdahulu tidak pernah dipandang dengan serius oleh para ilmuan. Cerita-cerita ini dianggap seperti dongeng pelaut mabuk.
Barulah, setelah dilakukan penyelidikan, ternyata legenda ini benar dan memang ada: Krakken yang sering diceritakan para pelaut itu mungkin sejenis cumi-cumi raksasa (Architeuthis dux). Cumi-cumi raksasa ini mungkin satu-satunya mahluk yang mendekati legenda kraken selama berabad abad itu.
Bertahun-tahun lamanya, para ilmuwan juga menghabiskan jutaan dolar untuk menangkap atau paling tidak mengambil foto moluska raksasa yang tinggal di kedalaman laut. Tetapi, tidak ada hasil apa pun dari ekspedisi mahal ini yang memuaskan.
Spesimen cumi-cumi yang paling besar diperkirakan panjangnya bisa mencapai 65 kaki, tetapi yang baru ditemukan panjangnya sekitar 26 kaki, ketika ahli biologi dari Jepang memfilmkan muluska (sejenis cumi-cumi) tersebut dari kedalaman 3000 kaki untuk pertama kalinya. Penemuan ini menggemparkan sekaligus membuktikan bahwa di kedalaman tertentu manusia masih belum bisa mengetahui sepenuhnya misteri alam yang tersembunyi. (baca juga: Ilmuwan Jepang Temukan Cumi-cumi Raksasa)
Sebenarnya ada banyak kisah yang bisa menguatkan keberadaan monster-monster laut sejenisnya kraken ini. Namun hingga kini masih seputaran antara kontroversi dan asumsi.
Pada 1955, sebuah koran Kanada mempublikasikan cerita misterius yang didapat dari pelaut. Sebuah kapal yang berlayar menabrak sesuatu yang aneh. Setelah berpisah jauh, benda itu terlihat seperti bukan ikan hiu busuk atau ubur-ubur raksasa mengambang di permukaan air. Ketika kapal mendekati benda itu, pelaut John Squires bersandar di papan untuk mengait benda itu.
Tetapi setelah pengait besi menyentuh benda seperti ubur-ubur itu, sebuah tentakel besar ke luar darinya. Pelaut itu ketakutan dan terjatuh di dek. John kaget dan wajahnya pucat pasi. Pelaut itu sangat terpukul hingga Joh Squires tidak pernah melaut lagi sejak hari itu.
Sekarang mari kita pergi ke Skotlandia, Danau Loch, rumah dari satu lagi monster misterius yang dipanggil orang Nessy. Setiap tahun media melaporkan banyak bukti dan saksi mata yang bertemu dengan monster ini. Mereka meyakini Nessi adalah bagian dari fenomena alam yang benar-benar nyata.
Kisah monster Nessy ini muncul di tahun 1966 melalui seorang pilot Royal Air Force. Mereka merekam sebuah kejadian dimana salah satu dari makhluk itu menyeberangi danau Loch. Ketika para ahli mempelajari rekaman itu mereka menyimpulkan bahwa ini adalah makluk hidup. Ketika monster itu menyeberangi danau; gerakannya membentuk huruf “V” di permukaan danau.
Diduga bahwa monster Danau Loch adalah presiosaurus hidup. Tapi mungkinkah makhluk prasejarah ini bertahan hidup dalam jutaan tahun? Ini adalah hal yang mungkin karena kura-kura, buaya dan hiu hidup di era yang sama dengan presiosaurus dan masih bertahan hingga hari ini.
Lagi pula, dua per tiga dunia ditutupi air. Ini adalah area yang luas untuk ditinggali dan juga tidak bisa dijangkau manusia. Tidak dipastikan apakah nanti laut akan memperlihatkan dirinya seperti akuarium kepada ilmuwan. Jika ini terjadi kita akan bisa melihat gua-gua laut ditinggali sesuatu seperti apa yang kita baca hanya di buku-buku fantastis.
Tapi untuk sementara waktu ini, kita hanya bisa membuat perkiraan mengenai kehidupan laut sebenarnya berdasarkan sedikit bukti yang diperlihatkan oleh laut dari waktu ke waktu kepada kita.(Sumber:Global)

No comments :